Tuesday, April 28, 2015

Perawanku Hilang Dalam Sekejap



Perkenalkan nama
panggilanku Maya. Aku baru
berusia 18 tahun (SMA kelas
III). Tinggiku lumayan sekitar
168 cm dan warna kulitku
kuning bersih. Rambutku

pendek sebahu, dan dadaku
tidak terlalu besar dan tidak
terlalu kecil juga. Sangat
proporsional antara tinggi
dan berat badanku. Kata
orang-orang aku sangat
cocok untuk seorang model.
Dan aku belum mempunyai
pacar. Aku anak ke 3 dari 4
bersaudara dan semua
perempuan. Kakak-kakakku
semua sudah mempunyai
pacar, kecuali adikku yang
paling kecil kelas dua SMP.
Pengalaman ini terjadi sekitar
awal bulan Februari tahun
2001. Pengalaman ini tidak
kukarang sendiri tapi
berdasarkan cerita asli yang
kualami di tahun 2001 ini.
Ceritanya begini. Bermula saat
aku berkenalan dengan
seorang cowok, sebut saja
namanya Muki. Orangnya
tampan, tinggi sekitar 170
cm, dan tubuhnya atletis.
Pokoknya sesuai dengan pria
idamanku. Perbedaan umur
kami sekitar 8 tahun, dan dia
baru saja lulus dari
universitas swasta terkenal di
Jakarta. Kami kenalan pada
saat aku sedang
mempersiapkan acara untuk
perpisahan kelas III di SMA-ku.
SMAku di kawasan Jakarta
Barat. Dan pada saat itu Muki
sedang menemani adiknya
yang kebetulan panitia
perpisahan SMA kami. Pada
saat itu Muki hanya melihat-
lihat persiapan kami dan
duduk di ruangan sebelah.
Akhirnya pada saat istirahat
siang, inilah pertama kalinya
kami ngobrol-ngobrol. Dan
pada saat kenalan tersebut
kami sempat menukar nomor
telepon rumah. Kira -kira tiga
hari kemudian, Muki
menelepon ke rumahku.
aEsHallo selamat sore, bisa
bicara dengan Maya, ini dari
Muki.aEt
aEsAda apa, kok tumben mau
nelepon ke sini, aku kira
sudah lupa.aEt
aEsGimana kabar kamu, mana
mungkin aku lupa. Hmm, May
ada acara nggak malam
minggu ini.aEt
Aku sempat kaget Muki
mengajakku keluar malam
minggu ini. Padahal baru
beberapa hari ini kenalan tapi
dia sudah berani mengajakku
keluar. Ah, biarlah, cowok ini
memang idamanku kok.
aEsHmmmaE| belum tau, mungkin
nggak ada, dan mungkin juga
ada,aEt jawabku.
aEsKenapa bisa begitu,aEt balas
Muki.
aEsYa, kalaupun ada bisa
dibatalin seandainya kamu
ngajak keluar, dan kalo batal
acaranya aku bakalan akan
nggak terima telpon kamu
lagi,aEt balasku lagi.
aEsOoo begitu, kalau gitu aku
jemputnya ke rumahmu,
sabtu sore, kita jalan-jalan
aja. Di mana alamat
rumahmu.aEt
Kemudian aku memberikan
alamat rumahku di kawasan
Maruya. Dan ternyata rumah
Muki tidak begitu jauh dari
rumahku. Ya, untuk seukuran
Jakarta, segala sesuatunya
dihitung dengan waktu bukan
jarak.
Tepat hari sabtu sore, Muki
datang dengan kendaraan
dan parkir tepat di depan
rumahku. Setelah tiga puluh
menit di rumah, ngobrol -
ngobrol dan pamitan dengan
orang rumah, akhirnya kami
meninggalkan rumah dan
belum tahu mau menuju ke
mana. Di dalam mobil kami
berdua, ngobrol sambil
ketawa-ketawa dan tiba-tiba
Muki menghentikan mobilnya
tepat di lapangan tenis yang
ada di kawasan Jakarta
Barat.

aEsMay, kamu cantik sekali hari
ini, boleh aku mencium kamu,aEt
bisik Muki mesra.
aEsMuk, apa kita baru aja
kenalan, dan kamu belum tau
siapa aku dan aku belum tau
siapa kamu sebenarnya,
jangan-jangan kamu sudah
punya pacar.aEt
aEsKalo aku sudah punya pacar,
sudah pasti malam minggu ini
aku ke tempat pacarku.aEt
aEsMuk, terus terang semenjak
pertama kali melihat kamu
aku langsung tertarik.aEt
Tiba-tiba tangan Muki
memegang tanganku dan
meremasnya kuat -kuat.aEtAku
juga May, begitu melihat
kamu langsung tertarik.aEt
Dan Muki menarik tanganku
hingga badanku ikut tertarik,
lalu Muki memelukku erat-
erat dan mencium rambutku
hingga telingaku. Aku
merinding dan tiba-tiba tanpa
kusadari bibir Muki sudah ada
di depan mataku. Dan pelan-
pelan Muki mencium bibirku.
Pertama-tama, sempat
kulepaskan. Karena inilah
pertama kali aku dicium
seorang laki-laki. Dan tanpa
pikir panjang lagi, aku yang
langsung menarik badan Muki
dan mencium bibirnya. Ciuman
Muki sepertinya sudah ahli
sekali dan membuatku begitu
bernafsu untuk menarik
lidahnya. Oh.. betapa
nikmatnya malam ini. Dan,
lama-kelamaan tangan Muki
mulai meraba sekitar dadaku.
aEsJangan Muk, aku tidak mau
secepat ini, lagi pula kita
melakukannya di depan jalan,
aku malu Muk,aEt jawabku.
Sebenarnya aku ingin dadaku
diremas oleh Muki karena aku
sudah mengidam-idamkan dan
sudah membayangkan apa
yang akan terjadi berikutnya.
aEsMay, bagaimana kalau kita
nonton aja. Sekarang masih
jam setengah delapan dan
film masih ada kok.aEt
Akhirnya aku setuju. Di dalam
bioskop kami mencari tempat
posisi yang paling bawah. Muki
sepertinya sudah sangat
pengalaman dalam memilih
tempat duduk. Dan begitu film
diputar, Muki langsung
melumat bibirku yang tipis.
Lidah kami saling beradu dan
aku membiarkan tangan Muki
meraba di sekitar dadaku.
Walaupun masih ditutupi
dengan baju.
Tiba-tiba Muki membisikkan
sesuatu di telingaku, aEsMay,
kamu membuat nafsuku naik.aEt
aEsAku juga Muk,aEt balasku
manja.
Dan Muki menarik tanganku
dan mengarahkan tanganku
ke arah penisnya. aEsAstaga,aEt
pikirku. Ternyata diluar
dugaanku, penis Muki sudah
sangat tegang sekali. Dan aku
tidak menyia-nyiakan
kesempatan yang pertama
kali ini. aEsTeruskan may, remas
yang kuat dan lebih kuat
lagi.aEt Tak lama kemudian,
tangan Muki sudah berhasil
membuka bajuku. Kebetulan
saat itu aku memakai kemeja
kancing depan. Sehingga tidak
terlalu susah untuk
membukanya. Kebetulan aku
memakai BH yang dibuka dari
depan.


Akhirnya tangan Muki berhasil
meremas susuku yang baru
pertama kali ini dipegang oleh
seseorang yang baru kukenal.
Muki meremasnya dengan
lembut sekali dan sekali-kali
Muki memegang puting susuku
yang sudah keras. aEsTeruskan
Muk, aku enak sekali..aEt Dan
tanpa sengaja aku pun sudah
membuka reitsleting
celananya, yang pada saat
itu memakai celana kain.
aEsAstaga,aEt pikirku sekali lagi,
tanganku dibimbing Muki
untuk memasuki celana dalam
yang dipakainya. Dan sesaat
kemudian aku sudah
meremas-remas penis Muki
yang sangat besar. Kami
saling menikmati keadaan di
bioskop waktu itu. aEsTeruskan
Muk, aku enak sekali..aEt Tidak
terasa film yang kami tonton
berlalu dengan cepat. Dan
akhirnya kami keluar dengan
perasaan kecewa.
aEsKita langsung pulang ya May
sudah malam,aEt pinta Muki.
aEsMuk, sebenarnya aku belum
mau pulang, lagian biasanya
kakak-kakakku kalau malam
mingguan pulangnya jam 11:30
malam, sekarang masih jam
10:15, kita keliling-keliling dulu
ya.aEt bisikku mesra.
Sebenarnya dalam hatiku
ingin sekali mengulang apa
yang sudah kami lakukan tadi
di dalam bioskop. Namun
rasanya tidak enak bila
kukatakan pada Muki. Mudah-
mudahan Muki mengerti apa
yang kuinginkan.
aEsYa, sudah kita jalan-jalan ke
senayan aja, sambil ngeliat
orang-orang yang lagi
bingung juga,aEt balas Muki
dengan nada gembira.
Sampai di senayan, Muki
memarkirkan mobilnya tepat
di bawah pohon yang jauh
dari mobil lainnya. Dan setelah
Muki menghentikan mobilnya,
tiba-tiba Muki langsung
menarik wajahku dan mencium
bibirku. Kelihatannya Muki
begitu bernafsu melihat
bibirku. Sebenarnya inilah
waktu yang kutunggu-
tunggu. Kami saling melumat
bibir dan permainan lidah
yang kami lakukan membuat
gairah kami tidak terbendung
lagi.
Tiba-tiba Muki melepaskan
ciumannya. aEsMay, aku ingin
mencium susumu, bolehkan..aEt
Tanpa berkata sedikit pun
aku membuka kancing
kemejaku dan membuka
kaitan BH yang kupakai.
Terlihat dua gundukan yang
sedang mekar -mekarnya dan
aku membiarkannya
terpandang sangat luas di
depan mata Muki. Dan kulihat
Muki begitu memperhatikan
bentuk bulatan yang ada di
depan matanya. Memang
susuku belum begitu tumbuh
secara keseluruhan, tapi aku
sudah tidak sabar lagi untuk
dicium oleh seorang lelaki.
aEsMay, apa ini baru pertama
kali ada yang memegang yang
menciumi susumu,aEt bisik Muki.
aEsIya, Muk, baru kamu yang
pertama kali, aku memberikan
ke orang yang benar -benar
aku inginkan,aEt balasku manja.
Tak lama kemudian, Muki
dengan lembutnya menciumi
susuku dan memainkan
lidahnya di seputar puting
susuku yang sedang keras.
Aduh enak sekali rasanya.
Inilah waktu yang
tunggutunggu sejak lama.
Nafsuku langsung naik pada
saat itu.

aEsJangan berhenti Muk,
teruskan yaaE| aku enak
sekali..aEt Dan tanganku pun
dibimbing Muki untuk
membuka reitsleting
celananya. Dan aku
membukanya. Kemudian Muki
mengajak pindah tempat
duduk dan kami pun pindah di
tempat duduk belakang.
Sepertinya di belakang kami
bisa dengan leluasa saling
berpelukan. Baju kemejaku
sudah dilepas oleh Muki dan
yang tertinggal hanya BH
yang masih menggantung di
lenganku. Reitsleting celana
Muki sudah terbuka dan tiba-
tiba Muki menurunkan
celananya dan terlihat jelas
ada tonjolan di dalam celana
dalam Muki. Dan Muki
menurunkan celana dalamnya.
Terlihat jelas sekali penis Muki
yang besar dan berwarna
kecoklatan. Ditariknya
tanganku untuk memegang
penisnya. Dan aku tidak
melepaskan kesempatan
tersebut. Muki masih terus
menjilati susuku dan sekali-
kali Muki menggigit puting
susuku.
aEsMuk, teruskan yaaE| jilat aja
Muk, sesukamu..aEt desahku tak
karuan.
Sementara aku masih terus
memegang penis Muki. Dan
sepertinya Muki makin
bernafsu dengan permainan
seksnya. Akhirnya Muki sudah
tidak tahan lagi.
aEsMay, kamu isap punyaku yaaE|
mau nggak?aEt
aEsIsap bagaimana..aEt
aEsTolong keluarin punyaku di
mulutmu.aEt
Sebenarnya aku masih
bingung, tapi karena
penasaran apa yang dimaui
Muki, maka aku menurut saja
apa permintaannya. Dan Muki
merubah posisi duduknya,
Muki menurunkan kepalaku
hingga aku berhadapan
langsung dengan kepunyaan
Muki.
aEsMuk, besar sekali punyamu.aEt
aEsLangsung aja may, aku
sudah tidak tahan..aEt
Aku langsung mengulum
pelan-pelan kepunyaan Muki.
Inilah pertama kali aku
melihat, memegang dan
mengisap dalam satu waktu.
Aku menjilati dan kadang
kutarik dalam mulutku
kepunyaan Muki. Sekali-kali
kujilati dengan lidahku. Dan
sekali-kali juga kujilati dan
kuisap buah kepunyaan Muki.
Aku memang menikmati yang
namanya penis. Mulai dari
atas turun ke bawah. Dan
kuulangi lagi seperti itu. Dan
kepala penis kepunyaan Muki
aku jilatin terus. AhaE| benar-
benar nikmat.



Sekitar lima menit aku
menikmati permainan punya
Muki, tiba-tiba, Muki menahan
kepalaku dan menyuruhku
mengisap lebih kuat. aEsTerus
May, jangan berhenti, terus
isap yang kuat, aku sudah
tidak tahan lagi..aEt Dan tidak
lama setelah itu, Muki
mengerang keenakan dan
tanpa sadar, keluar cairan
berwarna putih dari penis
Muki. Apakah ini yang
namanya sperma, pikirku.
Dalam keadaan masih keluar,
aku tidak bisa melepaskan
penis Muki dari mulutku, aku
terus mengisap dan menyedot
sperma yang keluar dari
penis Muki. AhaE| rasa dan
aromanya membuatku ingin
terus menikmati yang
namanya sperma. Aku pun
tidak bisa melepaskan
kepalaku karena ditahan oleh
Muki. Aku terus melanjutkan
isapanku dan aku hanya bisa
melebarkan mulutmu dan
sebagian cairan yang keluar
tertelan di mulutku. Dan Muki
kelihatan sudah enak sekali
dan melepaskan tangannya
dari kepalaku.
aEsMay, aku sudah keluar,
banyak ya..aEt
aEsBanyak sekali Muk, aku tidak
sanggup untuk menelan
semuanya, karena aku belum
biasa.aEt
aEsTidak apa-apa May..aEt
Kemudian Muki mengambil
cairan yang terbuang di
sekitar penisnya dan menaruh
ke susuku. Aku pun
memperhatikan kelakuan Muki.
Dan Muki mengelus-elus
susuku. Akhirnya jam sudah
tepat jam 11 malam. Dan aku
diantar oleh Muki tepat jam
11 lewat 35 menit. Karena
besoknya kami berjanji akan
ketemu lagi. Malamnya entah
mengapa aku sangat sulit
sekali tidur. Karena
pengalamanku yang pertama
membuatku penasaran, entah
apa yang akan kulakukan lagi
bersama Muki esoknya.Dan,
malam itu aku masih teringat
akan penis Muki yang besar
dan aroma sperma serta ingin
rasanya aku menelan sekali
lagi. Ingin cepat-cepat
kuulangi lagi peristiwa malam
itu.
Besoknya dengan alasan ada
pertemuan panitia perpisahan,
aku akhirnya bisa keluar
rumah.Akhirnya sesuai jam
yang sudah ditentukan, Muki
menjemputku dan Muki
membawaku ke suatu tempat
yang masih teramat asing
buatku.
aEsTempat apa ini Muk,aEt
tanyaku.
aEsMay, ini tempat kencan,
daripada kita kencan di mobil
lebih bagus kita ke sini aja,
dan lebih
aman dan tentunya lebih
leluasa. Kamu mau.aEt
aEsEntahlah Muk, aku masih
takut tempat seperti ini.aEt
aEsKamu jangan takut, kita
tidak keluar dari mobil. Kita
langsung menuju kamar yang
kita pesan.aEt
Dan sampai di garasi mobil,
kami keluar, dan di garasi itu
hanya ada satu pintu.
Sepertinya pintu itu menuju
ke kamar. Benar dugaanku.
Pintu itu menuju ke kamar
yang sudah dingin dan
nyaman sekali, tidak seperti
yang kubayangkan. Terlihat
ada kulkas kecil, kamar mandi
dengan shower, dan TV 21,
dan tempat tidur untuk
kapasitas dua orang.
aEsMaya, kita santai di sini aja
yaaE| mungkin sampai sore
atau kita pulang setelah
magrib nanti, kamu mau..aEt
pinta Muki.
aEsAku setuju saja Muk,
terserah kamu.aEt
Setelah makan siang, kami
ngobrol-ngobrol dan Muki
membaringkan badanku di
tempat tidur. aEsMay, kamu
mau kan melakukannya sekali
lagi untukku.aEt Aku setuju.
Sebenarnya inilah yang
membuatku berpikir malamnya
apa yang akan kami lakukan
berikutnya. Muki berdiri di
depanku, dan melepaskan
kancing kemejanya satu
persatu, dan membuka celana
panjang yang dipakainya.
Terlihat sekali lagi dan
sekarang lebih jelas lagi
kepunyaan Muki daripada
malam kemarin. Ternyata
kepunyaan Muki lebih besar
dari yang kubayangkan. Dan,
dalam sekejap Muki sudah
terlihat bugil di depanku. Muki
memelukku erat-erat dan
membangunkanku dari tempat
tidur. Sambil mencium bibirku,
Muki menarik ke atas baju
kaos ketat yang kupakai. Dan
memelukku sambil melepaskan
ikatan BH yang kupakai. Dan
pelan-pelan tangan Muki
mengelus susuku yang sudah
keras. Dan lama -kelamaan
tangan Muki sudah mencapai
reitstleting celanaku dan
membuka celanaku. Dan
menurunkan celana dalamku.
Aku masih posisi berdiri, dan
Muki jongkok tepat di depan
vaginaku. Muki memandangku
dari arah bawah. Sambil
tangannya memeluk pahaku.
aEsMay, bodi kamu bagus
sekali.aEt
Muki sekali lagi
memperhatikan bulu-bulu
yang tidak terlalu lebat dan
menciumi aroma vaginaku.
aEsMay, seandainya hari ini
perawanmu hilang, kamu
bagaimana.aEt
aEsTerserah kamu Muk, aku
tidak peduli tentang
perawanku, aku ingin
menikmati hari ini, denganmu
berdua, dan aku kepengen
sekali melakukannya
denganmu..aEt
Akhirnya aku pasrah apa
yang dilakukan oleh Muki.
Kemudian Muki meniduriku
yang sudah tidak memakai
apa-apa lagi. Kami sudah
sama-sama bugil. Dan tidak
ada batasan lagi antara kami.
Muki bebas menciumiku dan
aku juga bebas menciumi
Muki. Kami melakukannya
sama-sama dengan nafsu
kami yang sangat besar. Baru
pertama kali ini aku
melakukannya seperti
hubungan suami istri. Muki
menciumi seluruh tubuhku
mulai dari atas turun ke
bawah. Begitu bibir Muki
sampai di vaginaku yang
sudah sangat basah, terasa
olehku Muki membuka lebar
vaginaku dengan jari-jarinya.
AhaE| nikmat sekali. Seandainya
aku tahu senikmat ini, ingin
kulakukan dari dulu. Ternyata
Muki sudah menjilati klitorisku
yang panjang dan lebar.
Dengan permainan lidahnya di
vaginaku dan tangan Muki
sambil meremas susuku dan
memainkan putingku, aku
rasanya sudah sangat enak
sekali. Sepertinya tidak kusia-
siakan kenikmatan ini tiap
detik. Muki sekali-kali
memasukan jarinya ke
vaginaku dan memasukkan
lidahnya ke vaginaku.
Akhirnya dengan nafsu yang
sudah tidak bisa kutahan lagi,
kukatakan pada Muki. aEsMuk,
masukkan punyamu ke
punyaku yaaE| masukannya
pelan -pelan,aEt pintaku. Muki
lalu bangkit dari arah bawah.
Dan menciumi bibirku. aEsMay,
kamu sudah siap aku
masukkan, apa kamu tidak
menyesal nantinya.aEt aEsTidak
Muk, aku tidak menyesal. Aku
sudah siap melakukannya.aEtLalu
Muki melebarkan kakiku dan
terlihat jelas sekali punya
Muki yang sangat besar
sudah siap-siap untuk masuk
ke punyaku. Vaginaku sudah
basah sekali. Dan kubimbing
penis Muki agar tepat masuk
di lubang vaginaku. Pertama-
tama memang agak sakit,
tapi punyaku sepertinya
sudah tidak terasa lagi akan
sakit yang ada, lebih banyak
nikmatnya yang kurasakan.
Dengan dorongan pelan dan
pelan sekali, akhirnya punya
Muki berhasil masuk ke dalam
lorong kenikmatanku.
aEsOhaE| enak sekali,aEt jeritku.
Terasa seluruh lorong dan
dinding vaginaku penuh
dengan penis besar
kepunyaan Muki. Dengan
sekali tekan dan dorongan
yang sangat keras dari penis
Muki, membuat hari itu aku
sudah tidak perawan lagi.
Muki membisikkan sesuatu di
telingaku, aEsMay, kamu sudah
tidak perawan lagi.aEt
aEsNgga apa-apa Muk, jangan
dilepas dulu yaaE|aEt
aEsTerus Muk, goyang lebih
kencang, aku enak sekali..aEt
Dengan posisi aku di bawah,
Muki di atas, kami
melakukannya lama sekali.
Muki terus menciumi susuku
yang sudah keras, penis Muki
masih terbenam di vaginaku.
Akhirnya puncak
kenikmatanku yang pertama
keluar juga.
aEsMuki sepertinya aku sudah
tidak tahan lagiaE| aku mau
keluar.aEt
aEsKeluarin terus May, aku
tidak akan melepaskan
punyaku.aEt
aEsMuk, aku tidak tahan lagiaE|
a..ahhaE| aaahh.. aku keluar
Muk, aku keluar.. keluar
Muk..enaak sekali, jangan
berhenti, teruskanaE| aaaaaE|
aaaa..aEt Pada saat orgasme
yang pertama, Muki langsung
menciumi bibirku. OhaE| benar -
benar luar biasa sekali
enaknya.

Akhirnya aku menikmati
kehangatan punya Muki dan
aku masih memeluk badan
Muki. Walaupun udara di
kamar itu sangat dingin, tapi
hawa yang kami keluarkan
mengalahkan udara dingin.
aEsMay, aku masih mau lagi,
tidak akan kulepaskanaE|
sekarang aku mau posisi
enam sembilan. Kamu isap
punyaku dan aku isap
punyamu.aEt
Kemudian kami berubah posisi
ke enam sembilan. Muki bisa
sangat jelas mengisap
punyaku. Dan kelihatan
kliotorisku yang sangat besar
dan panjang.
aEsMay punyamu lebar sekali.aEt
aEsIsap terus Muk, aku ingin
mengeluarkan sekali lagi dan
berkali-kali.aEt
Aku terus mengisap punya
Muki sementara Muki terus
menjilati vaginaku dan kami
melakukannyasangat lama
sekali. Penis Muki yang sudah
sangat keras sekali
membuatku bernafsu untuk
melawannya. Dan permainan
mulut Muki di vaginaku juga
membuatku benar-benar
terangsang dan sepertinya
saat-saat seperti ini tidak
ingin kuakhiri.
aEsMukaE| aku mau keluar lagiaE|
aku tidak tahan lagi honeyaE|aEt
aEsTahan sebentar May, aku
juga mau keluar..aEt
Tiba-tiba Muki langsung
merubah posisi. Aku di bawah
dan dia di atas. Dengan cepat
Muki melebarkan kakiku, dan
oh.. ternyata Muki ingin
memasukkan penisnya ke
vaginaku. Dan sekali lagi Muki
memasukkan penisnya ke
vaginaku. Walaupun masih
agak sulit, tapi akhirnya
lorong kenikmatanku dapat
dimasuki oleh penis Muki yang
besar.
aEsDorong yang keras Muk,
lebih keras lagi,aEt desahku.
Muki menggoyangan badannya
lebih cepat lagi.
aEsIya Muk, seperti ituaE| terusaE|
aaa..aaaaE| enak sekali, aku
mau melakukannya
terusmenerus denganmu..aEt
aEsMay, aku sudah tidak tahan
lagiaE| aku mau keluaraE|aEt
aEsAku juga Muk, sedikit lagi,
kita keluar sama -sama yaaE|
aaa..aEt
aEsMayaE| aku keluar..aEt
aEsAku juga MukaE| aaaaE| aaaE|
terasa Muk, terasa sekali
hangat spermamu..aEt
aEsAduh, MayaE| goyang terus
May, punyaku lagi keluaraE|aEt
aEsAduh MukaE| enak sekaliaE|aEt
Bibirku langsung menciumi
bibir Muki yang lagi dipuncak
kenikmatan. Tak lama
kemudian kami sama-sama
terdiam dan masih dalam
kehangatan pelukan. Akhirnya
kami mencapai kenikmatan
yang luar biasa. Dan sama-
sama mengalami kenikmatan
yang tidak bisa diukur.
aEsMayaE| spermaku sekarang
ada di dalam punyamu.aEt
aEsIa MukaE|aEt
Tidak lama kemudian, Muki
membersihkan cairan
spermanya di vaginaku.
aEsMay, kalo kamu hamil, aku
mau bertanggungjawab.aEt
aEsIya Muk..aEt jawabku singkat.
Akhirnya kami mandi sama-
sama. Di kamar mandi kami
melakukannya sekali lagi, dan
aku mengalami kenikmatan
sampai dua kali. Sekali keluar
pada saat Muki menjilati
vaginaku dan sekali lagi pada
saat Muki memasukkan
penisnya ke vaginaku. Muki
pun mengalami hal yang sama.
Sorenya kami melakukannya
sekali lagi. Kali melakukannya
berulang kali. Dan istirahat
kami hanya sebentar, tidak
sampai satu jam kami sudah
melakukannya lagi. Benar-
benar luar biasa. Aku pun
tidak tahu kenapa nafsuku
begitu bergelora dan tidak
mau berhenti. Kalau
dihitunghitung dalam
melakukan hubungan badan,
aku sudah keluar 8 kali
orgasme. Dan kalau hanya
sekedar diisap oleh Muki
hanya 3 kali. Jadi sudah 11
kali aku keluar. Sementara
Muki sudah 7 kali.
Malamnya tepat jam 8.30
kami keluar dari penginapan.
Padahal jika dipikir-pikir,
hanya dalam waktu dua hari
saja aku sudah melepaskan
keperawananku ke seseorang.
Dan sampai sekarang
hubunganku dengan Muki
bukan sifatnya pacaran, tapi
hanya bersifat untuk
memuaskan nafsu saja. Dan,
baru kali ini aku bisa
merasakan tidur yang sangat
pulas sesampainya di rumah.
Besoknya aku harus sekolah
seperti biasa dan tentunya
dengan perasaan senang dan
ingin melakukannya berkali-
kali. Seperti biasa setiap
tanggal 20, aku datang bulan.
Dan kemarin (tanggal 20
Februari 2001) ini aku masih
dapat. Aku langsung
menelepon Muki sepulang dari
sekolah.
aEsMuk, aku dapat lagi, dan
aku tidak hamil.aEt
aEsIya MayaE| syukurlahaE|aEt
aEsMuk, aku ingin melakukannya
sekali lagi, kamu mau Muk..aEt
Dan, ternyata kami bisa
melakukannya di mana saja.
Kadang aku mengisap penis
Muki sambil Muki menyetir
mobil yang lagi di jalan tol.
Dan setelah cairan sperma
Muki keluar yang tentunya
semua kutelan, karena sudah
biasa, setelah itu tangan Muki
memainkan vaginaku. Kadang
juga sebelum pulang aku
tidak lagi mencium bibir Muki,
tapi aku mengisap kepunyaan
Muki sebelum turun dari
mobil, hanya sekitar 2 menit,
Muki sudah keluar. Dan aku
masuk rumah masih ada sisa-
sisa aroma sperma di mulutku.
Di tiap pertemuan kami
berdua selalu saling
mengeluarkan. Jika kami ingin
melakukan hubungan badan,
biasanya kami menyewa
penginapan dari siang sampai
sore dan hanya dilakukan
tiap hari sabtu karena pada
saat itu sepulang sekolah
Muki langsung mengajakku ke
penginapan.

0 comments:

Post a Comment